Polisi masih menyelidiki motif dua orang tak dikenal yang menyerang Markas Polda Sumut dan mengakibatkan seorang anggota polisi Polda Sumut meninggal dunia pada Minggu dini.
Dan dikatakan Kombes Rina, dari hasil pemeriksan pada kamera pengawas, kedua pelaku masuk dengan cara melompat pagar di bagian kiri Mapolda Sumut.
PBNU mengecam insiden teror yang terjadi saat perayaan hari raya Idul Fitri 1438 H, di Markas Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6).
Aksi teror yang terjadi saat perayaan hari raya Idul Fitri 1438 H, di Polda Sumatera Utara (Sumut) menuai kecaman. Aksi tersebut dinilai sebagai tindakan bejat.
Ketika itu, sebagian warga ada yang melakukan orasi yang berisikan penolakan terhadap orang yang terlibat aksi terorisme, terutama kelompok bersenjata ISIS.
Saksi lainnya yang sudah diperiksa dan hasilnya dianggap tidak terlibat, sudah dikembalikan kepada keluarganya.
Selain tiga nama itu, polisi juga menetapkan Ardial Ramadhan (AR) sebagai tersangka kasus tersebut. Namun yang bersangkutan meninggal dunia karena ditembak.
Tim Basarnas dan Polda Sumut tengah mengevakuasi korban.
Saat ini, kata Kombes Tatan, Tim DVI Polda Sumut masih terus bekerja melakukan identifikasi terhadap korban lainnya yang belum diketahui identitasnya.